JANGAN UCAPKAN CINTA
Karya : Mira W
Niken Ardini adalah
perempuan yang berasal dari keluarga biasa saja, ayahnya hanya seorang
pedagang kecil di pinggiran kota tegal, Niken anak ke 2 dari 3
bersaudara. Kakak laki-lakinya meninggal ketika berumur tujuh tahun
karena sakit dan adiknya meninggal juga ketika berumur tiga minggu,
sedangkan ibunya harus kehilanggan rahimnya akibat pendarahan setelah
melahirkan karena tidak di tangani dengan baik oleh tenaga medis.
Semenjak
kejadian semua itu Niken bertekat untuk menjadi seorang dokter, tetapi
kesulitan ekonomi telah menghambat cita-citanya. Dia hanya bias menjadi
seorang perawat di sebuah klinik dokter Eko Prasetio.
Dokter Eko
mempunyai kakak yang bernama Aldi, dia berbeda sekali dengan adiknya,
Aldi berbadan tinggi, tegap dan gagah sedangkan Dokter Eko badanya kurus
dan berkacamata tebal. Niken bertemu dengan Aldi di tempat kerjanya,
semenjak ketemu pada pandangan pertama Niken langsung jatuh cinta pada
Aldi. Akan tetapi Niken sadar bahwa dia sudah mempunyai tunangan yang
bernama Bambang.
Hari demi hari Aldi selalu bertemu dengan Niken dan
menggodanya, akhirnya Niken memutuskan petunangannya dengan Bambang dan
memilih menikah bersama dengan Aldi. Walau pun sudah menikah Aldi masih
sangat mencintai pacarnya semenjak SMA yang bernama Indah Juwita
Purnama yang sangat cantik.
Sedangkan Indah sudah memilih menikah
bersama dengan Roni seorang Sutradara yang membuatnya menjadi artis dan
namanya terkenal dimana-mana.
Pertemuan Aldi dan Indah membuat
perasaan mereka kembali lagi, Aldi sangat mencintai Indah dan mengajak
Indah untuk bersamanya tetapi Indah tidak mau, Indah lebih memilih Roni
dan kariernya sebagai seorang artis.
Aldi sangat terobsesi sekali
dengan Indah sampai merubah bentuk tubuh istrinya yang kurus menjadi
berisi dan bagus, tatanan rambut dan segi berpakaian juga, tetapi Niken
tidak mengeluh dan menurut saja karena sangat mencintai suaminya
sehingga rela diapapun juga.
Setelah hampir setahun menikah, Aldi
bertemu lagi dengan Indah, akhirnya Aldi meninggalkan Niken yang sedang
mengandung anaknya dan lebih memilih pergi jauh bersama dengan Indah.
Bertahun-tahun
sudah Aldi meninggalkan Niken, dan sejak itu kesengsaraan selalu datang
di kehidupannya. Niken hidup seorang diri untuk menghidupi anaknya yang
sedang sakit, karena sangat miskin dan menderita sampai akhirnya
anaknya meninggal karena sakit keras yang tidak bisa diobati.
Semenjak
anaknya meninggal kehidupan Niken semakin hancur dan sengsara hingga
menjadi depresi, dan akhirnya masuk rumah sakit jiwa yang secara tidak
sengaja ditangani oleh Dokter Eko adik iparnya sendiri.
Eko yang dari
dulu sangat mencintai Niken tetapi tidak menyatakannya dia selalu
menemani Niken dan akhirnya merubah karakter kepribadian Niken yang dulu
lugu dan memelas menjadi wanita yang tegar dan sadis hamper tidak
memiliki lagi hati.
Demi merubah setatus sosialnya akhirnya Niken
memilih menikah dengan Dokter Eko adik iparnya sendiri dan membuka
lembaran barunya menjadi pengusaha kaya yang terkenal sangat keras dan
bengis.
Seiring waktu berlalu usaha Niken semakin maju dan menjadi
semakin besar, tetapi Niken masih menyimpan dendam pada Aldi dan Indah
yang telah membuatnya menderita.
Suatu hari Niken bertemu dengan Aldi
dan Indah, semenjak itu Niken mempunyai rencana untuk membalas dendam
atas perlakuan mereka dengan membuat Indah menderita dan menjadi gila,
begitupun juga kepada Aldi, Niken melakukan hal yang sama dengan membuat
bangkrut perusahaannya.
Karena Niken masih sangat mencintai Aldi
akhirnya mereka bersama lagi dan diketahui oleh Dokter Eko, karena
perselingkuhan itu Dokter Eko sangat marah dan akhirnya Dokter Eko
berencana untuk membunuh Niken.
Rencana pembunuhan itupun terlaksana
tapi Dokter Eko salah sasaran sehingga yang terbunuh adalah Indah yang
mempunyai kesamaan bentuk tubuh dengan Niken. Dan akhirnya Dokter Eko
masuk penjara dan menjadi depresi karena terobsesi untuk membunuh
Niken.
Aldi dan Niken kembali bersama dan memulai lembaran baru lagi
bersama dengan anak Aldi dan Indah yang bernama Bram. Wajahnya sangat
mirip dengan anak Niken yang telah meninggal.
sumber: http://sastrapatma.blogspot.com/2008/12/blog-post.html
Minggu, 24 November 2013
Sabtu, 09 November 2013
Kerja bakti sebagai upaya menjaga lingkungan dan silaturahmi
Kerja bakti atau Gotong royong merupakan
suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai
suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong = bekerja,
royong = bersama.
Kerja
bakti biasanya dikoordinir oleh ketua RT masing-masing. Tua muda, kaya miskin,
dan semua warga dengan segala latar belakang berkumpul untuk bersatu padu
membersihkan lingkungan mereka. Kerja bakti hendaknya dilakukan sebulan sekali
atau lebih bagus lagi sebulan dua kali. Dalam kerja bakti inilah semua warga
berkumpul dan bercengkrama layaknya sebuah keluarga. Kerja bakti juga
menyatukan warga yang jarang bertemu dan bersosialisasi. Suasana keakraban
sangat terasa sekali dalam kerja bakti ini.
Di
saat istirahat, biasanya teh hangat, kopi, dan gorengan (tahu/tempe) atau roti
menemani warga yang ikut bekerja bakti. Sembari menikmati sajian yang biasanya
disediakan oleh warga yang tidak dapat ikut kerja bakti, para warga bersatu
berkumpul dengan cerita mereka masing-masing. Di masyarakat pedesaan, kerja
bakti dianggap penting karena selain untuk menjaga kebersihan lingkungan fungsi
lain dari kerja bakti adalah menjaga tali silaturahmi antar warga. Melalui kerja
bakti pula, warga mengenal gotong royong demi membangun daerah mereka.
Kerja
bakti hendaknya tetaplah dijaga sebagai tradisi yang dapat membangun sekaligus
menjaga tali persaudaraan antar warga. Kerja bakti juga menghapuskan
kesenjangan antara si kaya dan si miskin karena dalam kerja bakti semua bekerja
sama rata ibaratnya berat
sama dipikul ringan sama dijinjing. Kerja
bakti juga menyatukan dan mempererat tali persaudaraan antar warga karena lewat
bekerja bakti inilah warga belajar bersosialisasi untuk mengenal dan menjaga
lingkunganya.
Contohnya seperti di lingkungan jalan kemang utara IX (tempat tinggal saya) yang setiap bulannya mengadakan kerja bakti rutin untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, nyaman dan juga asri. Sebagai warga, saya juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini bersama warga dan teman-teman sebaya saya.
Karena rutinitas sehari-hari yang cukup padat, kerja bakti di lingkungan kemang utara IX dikerjakan setiap hari minggu. Kegiatan yang biasanya dilakukan adalah menyapu jalanan, membersihkan selokan serta memotong rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar jalanan.
Untuk warga yang tidak bisa ikut kerja bakti juga bisa ikut berpartisipasi dengan cara menyediakan makanan seperti cemilan, roti, gorengan, dan juga makanan ringan lainnya untuk disantap oleh warga yang selesai kerja bati atau gotong royong. Dengan demikian ikatan silaturahmi yang utuh bisa tetap dirasakan oleh seluruh warga, meskipun hanya setiap hari minggu saja.
Langganan:
Postingan (Atom)